AI built on reasoning, not resources.
Born from simplicity — evolving through logic.
A long-term open research initiative exploring how small, efficient AI can think, plan, and create — without large models or heavy infrastructure.
"Soami" berasal dari sebuah makanan tradisional — simbol kesederhanaan, keaslian, dan akar lokal.
Kami memilih nama ini karena filosofi yang sama juga membangun Soami Project: sesuatu yang sederhana, tapi mengandung logika dan harmoni.
"From local roots to universal reasoning — Soami is simplicity turned into intelligence."
Soami Project terinspirasi oleh konsep "less is more" dalam desain dan teknologi. Kami percaya bahwa kecerdasan sejati tidak berasal dari kompleksitas, tetapi dari pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip dasar penalaran.
Berbeda dengan pendekatan AI konvensional yang mengandalkan model besar dan data masif, Soami mengembangkan sistem yang mampu berpikir dengan sumber daya minimal, meniru cara manusia memecahkan masalah dengan logika sederhana namun efektif.
Menciptakan sistem kecerdasan buatan yang efisien, modular, dan manusiawi — bukan dengan kekuatan komputasi, tapi dengan kekuatan berpikir.
Kompleksitas bukan kekuatan, melainkan jebakan. Kami menulis sistem kecil dengan logika besar.
Soami percaya kecerdasan lahir dari penalaran, bukan parameter besar.
Semua sistem Soami bersifat living repository — terus berevolusi dari eksperimen nyata, bukan teori.
Text-to-Video generator berbasis logic mapping — bukan model besar.
Text-to-Image AI berbasis reasoning modular.
Agentic AI Research Environment — workspace kolaboratif riset AI.
Visual reasoning AI — mampu memahami UI tanpa image2text.
Soami Project dibangun bukan untuk viralitas — tapi untuk keberlanjutan logika terbuka. Jika kamu percaya bahwa AI bukan tentang ukuran, tapi tentang pikiran, kamu sudah menjadi bagian dari kami.